Apa itu Google+?
Google+ (baca: Google Plus)
adalah jejaring sosial atau social network yang dibangun dan
dikembangkan oleh Google untuk menyaingi kedigdayaan facebook. Proyek
Google+ dilaunching dalam bentuk private beta (butuh invitasi khusus
dari pengguna lain untuk menjadi pengguna baru) pada tanggal 28 Juni
2011. Saat Google+ dirilis untuk publik, facebook adalah sebuah "nation"
dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia setelah RRC (Republik
Rakyat Cina) dengan 750 juta penggunanya. Dan sampai saat tulisan ini
dibuat, Google+ sudah menjaring 25 juta pengguna. Asal pembaca tahu,
dalam tempo kurang dari dua bulan, angka 25 juta pengguna adalah jumlah
yang sangat besar untuk sebuah layanan yang masih tersedia dalam bentuk
private beta.
Jadi, bagaimana caranya membangun personal branding
Anda di sebuah jejaring sosial dengan fitur keren seperti Circles,
Hangout, dan sejenisnya? Oke, ini dia langkah-langkahnya!
1. Sign Up!
Yoa, betul. Kalau ingin memulai
sesuatu, Anda harus mulai dari yang paling awal dulu; menjadi member
alias anggota. Lha gimana mau membangun personal branding dengan Google+
kalau Anda tidak nyungsep langsung ke dalamnya. Iya nggak? Sama seperti
mereka yang ingin membangun personal branding via blog - yang harus
sign up dulu ke salah satu penyedia layanan ngeblog; blogspot atau
wordpress -, mereka yang ingin membangun personal branding di Google+
juga demikian adanya. Tidak ada jalur pintas! Anda harus tekun, sabar
dan banyak belajar.
Oke .... kalau begitu bagaimana cara mendaftar ke sana? Caranya gampang banget ya akhi. Anda harus punya akun di Gmail dulu. Nanti bila Anda sudah memiliki akun di gmail.com, Anda bisa meminta invitasinya dari saya atau teman-teman pembaca di pengusahamuslim.com ini. Bila meminta invitasi terlalu formal untuk Anda, mungkin mengklik link ini bisa jadi solusi praktis. Sederhana bukan?
2. Buat profilmu
Kalau
Anda langsung ingin menambah teman secara membabi buta sih boleh-boleh
saja. Lagipula itu adalah akun Anda sendiri. Tapi alangkah baiknya bila
Anda mengerjakan poin nomor dua ini dulu. Apa itu? Mengisi data untuk
halaman profil Anda. Memang butuh waktu untuk melakukannya, tapi
hasilnya untuk pembentukan personal branding dijamin akan lebih baik
ketimbang bila Anda mengacuhkannya.
Selain data teks seperti
tanggal lahir, tempat lahir, atau almamater, data penting lain yang
harus Anda isi di profil adalah foto dan video. Usahakan agar foto atau
avatar yang Anda gunakan di Google+ merupakan foto/avatar yang bisa
merepresentasikan identitas Anda atau bisnis Anda sendiri. Kembali ke
contoh Pak Kumis, pemilik warung angkring pak kumis, beliau bisa
menggunakan logo warung makannya di sini.
Untuk data berbentuk
video, Pak Kumis bisa saja menempatkan video yang berisi testimonial
kepuasan para pelanggannya atau yang berisi Pak Kumis sendiri yang
dengan percaya dirinya menjelaskan mengenai segala sesuatu yang membuat
Warung Angkringnya berbeda dari warung angkring yang lain.
3. Mulai cari teman yuk ..
Di
Google+, aksi "add as friend" yang biasanya ada di facebook sama dengan
aksi memasukkan foto-foto profil member Google+ ke dalam "Circle".
Fitur keren ini sejatinya tidak ubahnya seperti "folder" di Windows
Explorer yang bisa Anda gunakan untuk mengatur pengelompokkan teman
Anda. Saya pribadi cenderung untuk membuat Circle berdasarkan tempat
atau institusi yang pernah saya singgahi atau bekerja di dalamnya.
Contoh, saya punya Circle dengan nama UGM (untuk teman-teman saya yang
juga kuliah di UGM), SMU 17 (untuk teman-teman sealumni SMU 17
Palembang), Mamuju (untuk teman-teman saya di daerah kabupaten Mamuju),
Gorontalo (untuk teman-teman dari Gorontalo), dan USADI (tempat saya
pernah bekerja dulu).
Kalau menggunakan contoh Pak Kumis, beliau
bisa membuat beberapa Circle seperti "Pelanggan" (untuk pelanggan warung
makan), "Partner" (untuk mitra bisnis), "Players" (untuk sesama
pengusaha warung angkring), dan seterusnya. Salah satu manfaat Circle di
Google+ adalah untuk mengatur distribusi status atau konten yang Anda
sebarkan di dalamnya. Jadi, misalkan Anda hanya ingin mendistribusikan
sesuatu yang dikhususkan untuk para pelanggan Anda maka Anda hanya perlu
menyebarkannya ke Circle "Pelanggan", bukan yang lain. Hmmmm, yang
beginian belum ada di facebook bukan?
Sekilas Info:
Berminat
temenan sama saya? Bila iya, silahkan cari Wim Permana dengan foto
profil "Robot Android" di Google+. Jangan lupa untuk mengirim pesan
bahwa Anda mengetahui saya dari situs pengusahamuslim.com. Insyaallah
Anda akan langsung saya add dan masukkan ke dalam Circle "Pengusaha
Muslim".
4. Mulailah berbagi
Di dunia
jejaring sosial, Anda harus mau berbagi kalau ingin eksis. Dan bahkan,
pada kenyataannya, eksistensi situs-situs jejaring sosial ini pun
tergantung dari eksistensi Anda dalam berbagi di dalamnya. Bisa Anda
bayangkan sendiri, apa jadinya situs-situs seperti facebook, linkedin,
dan Google+ jika penggunanya hanya mendaftar kemudian pergi begitu saja
tanpa pernah meng-update status, mengisi profil, chat dengan teman
lainnya atau berbagi link, foto dan video. Those sites will be dead and
become a zombie sooner or later! Masih ingatkah Anda dengan friendster?
Kembali
ke masalah bagi membagi. Terkait dengan sharing dan personal branding,
apa yang Anda share di sana tentunya tidak boleh sembarangan. Untuk
seorang Pak Kumis, membagi (share) link-link terkait tips dan trik
masak-memasak akan sangat membantu pembentukan personal branding - atau
bahkan business brand Warung Angkringnya. Selain tips dan trik
masak-memasak, Pak Kumis juga bisa membagi resep rahasia menu-menu
masakannya di Google+ kepada teman yang ada di circle "pelanggan"-nya.
Sementara tips dan trik negoisasi dan sukses mencari dana pinjaman
secara lunak bisa ia share ke circle "Partner" atau "Players". Keren
bukan?
5. +1
Di
facebook, tombol +1 atau "plus one" adalah tombol jempol alias "like
this". Fungsi +1 persis seperti fungsi "like this", yakni sebagai cara
untuk menandai status atau link-link yang di-share oleh teman-teman
Anda; tentunya yang Anda anggap menarik atau spesial!
Fungsi lain
dari tombol +1 adalah untuk membuat Anda semakin "dekat" dengan teman
yang status atau link-nya Anda beri "plus one". Di dunia nyata, mungkin
tombol "plus one" adalah pujian singkat semacam "Hei, keren tuh
statusmu" atau "subhanallah, link yang kamu share tadi mantap juragan!"
Bila
Anda sering memberi "plus one" untuk teman Anda di Google+, maka hal
yang sama mungkin juga akan terjadi kepada Anda. Teman Anda tersebut
mungkin akan tergerak untuk semakin memperhatikan aksi-aksi Anda di
Google+. Nah lho, simbiosis mutualisme bukan? Oh ya, kalau aktivitas
Anda di Google+ sudah banyak yang memperhatikan, maka hal ini sebenarnya
sudah menjadi salah satu bukti bahwa pembentukan personal branding Anda
di social network milik Google ini sudah berhasil. Insyaallah.
Baiklah,
untuk sementara itu dulu tips dan trik dari saya terkait pembentukan
personal branding di Google+. Saya harap Anda bisa mengambil manfaatnya.
Bila Anda tahu tips dan trik lainnya, mohon jangan sungkan-sungkan
untuk berbagi di situs kita tercinta ini, pengusahamuslim.com.
Sukses dan barokah selalu untuk usaha Anda!
Aneka Bahan Kue untuk industri/retail.Tentang bisnis,tips dan trik bisnis,peluang bisnis,komunitas bisnis,
Kamis, 20 Oktober 2011
Selasa, 18 Oktober 2011
Career
BOSS DAN PEMIMPIN
Betapa sering orang gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak
berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai boss. H. Gordon
Selfridge adalah pendiri salah satu department store (pusat
perbelanjaan) di London yang merupakan salah satu department store
terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi
seorang 'pemimpin' dan bukan dengan menjadi 'Boss'. Apakah perbedaan
antara pemimpin dengan boss? Di bawah ini adalah perbandingan yang
diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe pemimpin dan
orang yang bertipe boss.
Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
Tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka,
Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
Tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik.
Seorang boss menimbulkan ketakutan;
Tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.
Seorang boss mengatakan 'aku';
Tetapi seorang pemimpin mengatakan 'kita'.
Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah;
Tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah.
Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan'
Tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.
Seorang boss menuntut rasa hormat;
Tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat;
Seorang boss berkata, 'Pergi!';
Tetapi seorang pemimpin berkata, 'Mari kita pergi!'
Maka jadilah seorang pemimpin, dan bukan seorang boss.
Betapa sering orang gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak
berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai boss. H. Gordon
Selfridge adalah pendiri salah satu department store (pusat
perbelanjaan) di London yang merupakan salah satu department store
terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi
seorang 'pemimpin' dan bukan dengan menjadi 'Boss'. Apakah perbedaan
antara pemimpin dengan boss? Di bawah ini adalah perbandingan yang
diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe pemimpin dan
orang yang bertipe boss.
Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
Tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka,
Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
Tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik.
Seorang boss menimbulkan ketakutan;
Tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.
Seorang boss mengatakan 'aku';
Tetapi seorang pemimpin mengatakan 'kita'.
Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah;
Tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah.
Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan'
Tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.
Seorang boss menuntut rasa hormat;
Tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat;
Seorang boss berkata, 'Pergi!';
Tetapi seorang pemimpin berkata, 'Mari kita pergi!'
Maka jadilah seorang pemimpin, dan bukan seorang boss.
Rabu, 12 Oktober 2011
resep kue
Kue Nastar I:
Bahan-bahan:
- Kuning telur: 4 butir
- Untuk bahan olesan: (2 butir kuning telur)
- Mentega butter atau margarin: ½ kg
- Tepung terigu: ½ kg
- Gula halus untuk kue: 100 gr
- Gula pasir untuk selai: 300 gr
- Vanili: 1 bungkus
- Keju (Merek sesuaikan selera Anda): 100 gr
- Nanas Matang: 1 buah
- Kayu manis: 1 potong kecil
Cara Membuat Kue Nastar :
Selai :
1).Kupas nanas, lalu parut
2).Masukkan dengan gula pasir, kemudian masakan sampai matang dan mengental.
3).Setelah dingin, kemudian dibuat bulatan-bulatan kecil.
Adonan :
1).Siapkan loyang berbentuk persegi panjang dan olesi dengan margarin
2).Kocok 4 kuning telur dengan gula halus dan mentega hingga mengembang
3).Masukkan parutan keju ke dalam adonan
4).Masukkan terigu dan vanili
5).Aduk-aduk hingga membentuk adonan yang bisa dibulatkan
6).Bulatkan kue dengan tangan hingga berukuran bola-bola kecil.
7).Masukkan bulatan selai ke dalam bulatan kue
8).Olesi permukaan kue dengan kuning telur
9).Susun kue di dalam loyang dan panggang di dalam oven sampai matang
Selai :
1).Kupas nanas, lalu parut
2).Masukkan dengan gula pasir, kemudian masakan sampai matang dan mengental.
3).Setelah dingin, kemudian dibuat bulatan-bulatan kecil.
Adonan :
1).Siapkan loyang berbentuk persegi panjang dan olesi dengan margarin
2).Kocok 4 kuning telur dengan gula halus dan mentega hingga mengembang
3).Masukkan parutan keju ke dalam adonan
4).Masukkan terigu dan vanili
5).Aduk-aduk hingga membentuk adonan yang bisa dibulatkan
6).Bulatkan kue dengan tangan hingga berukuran bola-bola kecil.
7).Masukkan bulatan selai ke dalam bulatan kue
8).Olesi permukaan kue dengan kuning telur
9).Susun kue di dalam loyang dan panggang di dalam oven sampai matang
Langganan:
Postingan (Atom)